125 Lukisan dalam Bingkai, Pameran Seni Rupa di Taman Budaya Jambi Suguhkan Karya Unik dan Menarik
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baruTRIBUN-VIDEO.COM - Dalam sorot lampu galeri, ratusan lukisan tergantung di dinding-dinding Taman Budaya Jambi, Selasa (24/6).
Karya-karya itu tidak benar-benar diam, melainkan masing-masing bicara lantang tentang sejarah, syukur, dan kerinduan akan identitas budaya yang kian mengabur.
Sebanyak 125 karya seni rupa dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Jambi dipajang dalam Pameran Seni Rupa 2025.
Setiap lukisan menampilkan perspektif unik tentang budaya, perubahan zaman, dan identitas lokal.
Sofia Khonza Ayudyaswara, gadis 15 tahun dari Kabupaten Merangin, berdiri di depan lukisannya menggambarkan Kenduri Sko--sebuah tradisi adat Kerinci--dengan teknik arsir yang bermain pada gelap dan terang.
Ia menuturkan, makna kekhidmatan pernah ia saksikan sendiri dalam upacara itu.
"Ini bukan cuma tentang adat, tapi tentang tradisi yang harus di lestarikan," tuturnya.
Ibunya, Nani Widya Ningsih (45), menyimpan memori masa kecil Sofia yang unik. "Dia belum bisa baca tulis, tapi sudah bisa pesan makanan pakai gambar," ujarnya sembari tersenyum.
Gambar, sejak awal, adalah bahasa pertama Sofia dan kini menjadi alatnya untuk menjaga warisan budaya.
Sebelum mengikuti pameran ini, Sofia juga pernah mengikuti les menggambar di daerahnya.
Di sisi lain ruangan, lukisan bertema Evolusi karya Dafifa Eca Syahwa (17)--juga dari Merangin--menangkap pergeseran budaya Jambi dengan cara yang kontras dan menyentil.
Dalam lukisannya, anak-anak berambut pirang memegang mainan tradisional dan duduk di samping kertas bertuliskan aksara Incung.
"Dulu orang pakai baju adat, sekarang jas. Banyak budaya sudah jadi figura," katanya.
Dafifa berharap lukisannya dapat membangun kesadaran baru tentang pentingnya pelestarian budaya.
"Saya ingin budaya Jambi dikenal di dunia internasional," ujarnya.
Teknik white to white layering ia pilih agar hasilnya lebih tahan lama.
Ia mengidolakan pelukis klasik seperti Leonardo da Vinci, terutama yang menggarap lukisan legendaris Mona Lisa.
Bagi Dafifa, pameran ini menjadi tempat belajar, refleksi, dan evaluasi untuk karya selanjutnya.
Tak hanya anak muda, seniman dewasa pun hadir membawa narasi masa silam.
Riyanto (47) dari Batanghari, menampilkan Ani-Ani, lukisan yang bukan hanya visual, tapi juga tekstural.
Dengan teknik kontemporer dan kolase tiga dimensi, ia menempelkan tikar dari bahan alami dan alat panen tradisional.
"Ani-ani atau biasa juga disebut ketam padi, yang dulu dipakai panen," katanya dengan nada berat.
Ia juga menambahkan bahwa alat dan objek dalam lukisannya seperti aktivitas menanam padi dan tikar dari tumbuhan adalah simbol dari zaman dulu yang penuh makna.
Selain melukis, Riyanto juga dikenal sebagai pembuat kaligrafi dan sering menjadi juri lomba kaligrafi tingkat provinsi.
Ia belajar secara otodidak sejak duduk di bangku SD. Harapannya, seni rupa bisa menjadi pintu bagi seniman lokal menuju jenjang lebih luas, bahkan internasional.
"Yang penting ada pameran, komunikasi, dan publikasi. Dari situ seniman bisa tumbuh," ucapnya.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian Temu Karya Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi, mengusung tema utama "10 Obyek Kebudayaan: Dulu, Kini, dan Nanti."
Herman, staf seksi penyajian dan penyebaran informasi Taman Budaya Jambi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ruang berkumpul dan bertukar gagasan bagi para seniman dari berbagai generasi dan latar belakang.
"Kami ingin semua pelaku seni, baik yang masih baru berkarya maupun yang sudah berpengalaman, dapat saling berdiskusi, belajar, dan bersama-sama melestarikan serta mengembangkan budaya lokal menuju masa depan yang lebih luas," ujarnya.
Pameran berlangsung dari tanggal 23-29 Juni 2025, dibuka setiap hari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.
Sementara Temu Karya diadakan malam hari, mulai pukul 20.00-21.00 WIB, dengan jadwal menyesuaikan jumlah karya yang ditampilkan.
Taman Budaya juga menargetkan kehadiran kolektor seni agar potensi seniman lokal dapat dikembangkan ke tingkat nasional dan internasional.
Selain pelukis, pameran ini juga menarik minat masyarakat umum.
Salah satu pengunjung, Rahmatul Uszma, mengatakan ini adalah kali pertamanya menghadiri pameran seni.
"Ini pertama kali saya datang kepameran dan saya merasa takjub," ucapnya. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus digelar agar masyarakat makin mengenal dan mencintai seni.
Di balik semua bingkai dan warna, pameran ini menghadirkan satu pesan yang nyaring budaya tidak sekadar dikenang, tapi diperjuangkan lewat ekspresi.
Di tangan-tangan muda seperti Sofia dan Dafifa, serta tangan - tangan setia seperti Riyanto, budaya itu bukan lagi sesuatu yang usang melainkan visi yang hidup untuk masa depan. (*)
Program: Local Experience
Editor Video: Akmal Khoirul Habib
#Jambi #pameran #seni #senibudaya #budaya #sejarah #indonesia #localexperience #karya Receive SMS online on sms24.me
TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.
Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.
Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.
TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.
Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.
@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.
By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.
Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.
Look for new videos or channels and share them with your friends.
You can start using our bot from this video, subscribe now to 125 Lukisan dalam Bingkai, Pameran Seni Rupa di Taman Budaya Jambi Suguhkan Karya Unik dan Menarik
What is YouTube?
YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.