SISI GELAP MINYAK & PERANG TIMTENG-AS: MILITER, POLITIK & TEKNOKRATIK | TERAS EKSIS
JAKARTA, KOMPAS.TV - Minyak dan Timur Tengah, seakan diciptakan tidak pernah damai dan stabil. Buku “The Prize” yang ditulis Daniel Yergin bahkan pernah mengupas sisi-sisi gelap dan terang konflik antar negara yang bermuara pada ketahanan energi atau sederhananya minyak mentah.Yang terbaru adalah perang Iran dan Israel, serta hadirnya Amerika Serikat dalam pertempuran sengit ini. Amerika adalah negara yang sejak perang dunia ke-II punya kepentingan besar dalam hal minyak. Amerika memang produsen minyak mentah dunia, tetapi negara Donald Trump ini juga merupakan pengimpor.
Menteri ESDM tahun 2016, Arcandra Tahar bilang, untuk meraih ketahanan energi, banyak taktik yang ditempuh oleh negara di dunia. Cara pertama adalah militer, atau perang seperti yang terjadi di Timur Tengah. Perang juga menjadi cara bagi Jerman, Jepang dan Amerika Serikat dalam mencapai pertahanan energi saat perang dunia II.
Cara kedua adalah dengan pendekatan politik. Di dalamnya, pertama perjanjian, kuasai volume atau molekul atau tempat di mana cadangan itu berada di sebuah negara. Ini terjadi saat AS sepaat dengan Arab Saudi setelah menang perang dunia ke II. Kesepakatan keduanya adalah, Arab akan setor minyak ke AS dan sebaliknya, AS akan menjamin keamanan Arab Saudi. Kedua, mengamankan jalur transportasi. Di masa lampau jalur letak konflik adalah terusan Suez dan terusa Panama. Saat ini selat yang jadi konflik adalah selat Hormus. Ketiga, mengganti national ledership. Keempat destabilisasi Kawasan, atau membuat situasi selalu bergejolak (salah satu contohnya Timur Tengah). Kelima dalam politik adalah pendirian OPEC dan EIA. OPEC berdiri menyangkut sistem fiskal. Aramco saat itu yang menetukan harga adalah pembeli yaitu AS. Muncullah OPEC yang akhirnya menentukan harga minyak mentah dunia.
Kembali ke ketahanan energi, makan cara ketiga yang ditempuh adalah teknokratik. Ini dilakukan oleh negara-negara yang tidak punya sumber energi minyak seperti Jepang dan Korea. Indonesia bisa mempertimbangkan cara ini.
Tetapi yang pasti, harga minyak mentah dunia ditentukan oleh 3 negara besar, yaitu Amerika Serikat, Arab Saudi dan Rusia, yang ketiganya memiliki ongkos peroduksi dan margin berbeda. Receive SMS online on sms24.me
TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.
Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.
Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.
TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.
Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.
@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.
By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.
Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.
Look for new videos or channels and share them with your friends.
You can start using our bot from this video, subscribe now to SISI GELAP MINYAK & PERANG TIMTENG-AS: MILITER, POLITIK & TEKNOKRATIK | TERAS EKSIS
What is YouTube?
YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.