Prabowo Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Ada Putus Sambung Komunikasi dengan Gibran| ROSI
JAKARTA, KOMPAS.TV - Belum setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, namun sudah tiga kali reshuffle kabinet. Peneliti Utama Pusat Riset Politik BRIN, Moch Nurhasim mengatakan selain Prabowo di dalam stabilitas pemerintahnya itu punya koalisi yang besar, dapat dukungan mayoritas di parlemen, TNI dan juga Polri itu mendukung penuh langkah-langkah presiden."Presiden begitu yakin bahwa situasi politik bisa dikendalikan, situasi ekonomi bisa dikendalikan, maka dia melakukan istilah teman-teman media itu kan proses reshuffle yang tanpa ada apa ya, aba-aba atau tanpa ada tanda-tanda terlebih dahulu," ungkapnya.
"Kalau yang sekarang itu pertimbangannya lebih ke politis atau lebih ke memang pertimbangan kerja?," tanya Frisca Clarissa.
"Kalau saya melihat lebih pada pertimbangan politis, karena indikasinya ya tadi yang saya sampaikan, ketika terjadi kerusuhan itu kok kayak gak ada yang bisa, karena kalau orang Jawa itu kok gak ada yang bisa nangani, enggak ada yang bisa mengkonsolidasikan. Kok semuanya harus presiden yang harus turun, itu yang saya tangkap. Sehingga beliau mengatakan kalau begitu perlu dilakukan evaluasi atau perlu dilakukan pergantian, selain sebagian Menteri-Menteri yang diganti itu punya masalah. Ada persoalan dugaan hukum, misalnya Pak Budi Arie kan soal dugaan isu-isu terhadap Komdigi dan sebagainya. Tetapi yang saya juga lihat, ada keinginan dari presiden dan juga orang-orang inner circle-nya ini, agar ada satu badan yang dia bentuk itu bisa menjadi juru bicara pemerintah," katanya.
"Tapi inner circle itu termasuk wakil presiden atau tidak Anda melihatnya?," tanya Frisca lagi.
"Saya menduga tidak, karena dari beberapa pernyataan Pak Wapres terhadap reshuffle dan lain sebagainya itu sangat datar. Misalnya untuk meningkatkan mesin kerja pemerintahan, kemudian untuk meningkatkan supaya lebih bisa begini. Itu kan terlalu umum dan sangat datar beliau, gesturnya segala macam. Saya menduga ini memang kelihatannya komunikasinya kalau dikatakan rata, ya tidak. Sebenarnya nyambung putus lah mungkin seperti itu," pungkasnya.
Bagaimana pendapat Anda?
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/J0N67T7wizg
#reshuffle #menteri #prabowo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/618594/prabowo-reshuffle-kabinet-pengamat-sebut-ada-putus-sambung-komunikasi-dengan-gibran-rosi Receive SMS online on sms24.me
TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.
Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.
Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.
TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.
Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.
@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.
By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.
Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.
Look for new videos or channels and share them with your friends.
You can start using our bot from this video, subscribe now to Prabowo Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Ada Putus Sambung Komunikasi dengan Gibran| ROSI
What is YouTube?
YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.