[PIDATO ASLI] Suara Jenderal AH Nasution Bergetar saat Makamkan 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru


TRIBUN-VIDEO.COM - Tanggal 5 Oktober 1965 menjadi hari Angkatan Bersenjata yang paling memilukan dalam sejarah bangsa, khususnya bagi Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.

Hari itu bertepatan dengan peringatan HUT TNI yang harus dirayakan bersamaan dengan pemakaman para jenderal korban tragedi G30S/PKI.

Sebagai Menko Hankam/Kasab saat itu, Jenderal Nasution terpaksa melepas enam perwira tinggi sahabat seperjuangannya, serta seorang perwira muda yang tak lain ajudan pribadinya.

Upacara digelar di Markas Besar Angkatan Darat (MBAD), Jakarta Pusat, dihadiri ribuan orang, mayoritas prajurit berseragam lengkap.

Nasution hadir dengan kondisi masih terluka akibat upaya penculikan yang gagal. Kakinya retak sehingga ia harus bersandar pada tongkat saat berdiri.

Dalam suasana duka yang menyelimuti, Nasution diminta memberikan pidato pelepasan. Namun ucapannya tersendat, penuh kesedihan.

Bukan semata karena dirinya lolos dari maut, melainkan karena sang putri masih berjuang hidup di rumah sakit akibat tertembak pasukan Cakrabirawa.

Lebih dari itu, ia juga harus merelakan gugurnya ajudan setia, Lettu Pierre Andreas Tendean, yang ikut menjadi korban dalam tragedi berdarah itu.

Dalam pidatonya, Nasution menegaskan bahwa apa yang dialami para korban adalah fitnah yang jauh lebih kejam dibandingkan pembunuhan.

Satu per satu nama pahlawan pun disebutkan olehnya: Jenderal Suprapto, Jenderal Haryono, Jenderal Parman, Jenderal Panjaitan, Jenderal Sutoyo, serta Letnan Pierre Tendean.

Meski terbata-bata, Nasution menyampaikan bahwa tugas TNI adalah meneruskan perjuangan rekan-rekan yang telah gugur.

Ia menekankan bahwa para pahlawan yang wafat itu kembali menghadap Sang Khalik, Allah SWT, Panglima Tertinggi yang menentukan segala takdir manusia.

Keyakinan itu pula yang membuatnya percaya bahwa kebenaran akan tetap tegak, sementara kebatilan akan musnah.

Program:
Host: Putri Dwi Arrini
Editor Video: Januar Imani Ramadhan Receive SMS online on sms24.me

TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.

Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.

Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.

TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.

Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.

@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.

By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.

Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.

Look for new videos or channels and share them with your friends.

You can start using our bot from this video, subscribe now to [PIDATO ASLI] Suara Jenderal AH Nasution Bergetar saat Makamkan 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI

What is YouTube?

YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.