Ma'ruf Amin Kritik Dedi Mulyadi karena Hapus Dana Hibah untuk Pesantren di Jabar: Kesalahan Besar

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Wakil Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin menyebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi(KDM) telah melakukan kesalahan besar.

Pasalnya, Dedi tidak mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk bantuan hibah bagi pondok pesantren pada APBD Perubahan tahun 2025.

Ditemui di Sukabumi pada Kamis (14/8/2025) siang, Ma'ruf menilai kebijakan ini tidak sejalan dengan dukungan yang diberikan pemerintah pusat terhadap pondok pesantren.

"Itu satu kesalahan besar, di pusat kita mendukung dengan Undang-Undang Pesantren. Kok malah di Jawa Barat anomali, tidak sejalan apa yang dilakukan pusat," ujar Ma'ruf, dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/8/2025).

Ia menekankan pentingnya peran pondok pesantren dalam peradaban bangsa, termasuk kontribusinya dalam gerakan kemerdekaan.

Menurut Ma'ruf, pondok pesantren juga banyak melahirkan orang-orang besar dan pemimpin.

Ia pun bertanya-tanya mengapa Jawa Barat justru menghapus hibah untuk pesantren.

Ma'ruf menyebut keputusan Dedi Mulyadi sebagai anomali.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat mengungkap alasan menyetop sementara dana hibah kepada yayasan dan pesantren.

Keputusan ini diambil setelah ditemukannya berbagai penyimpangan dalam penyaluran dana tersebut.

Salah satunya yayasan palsu yang menguras uang pemerintah daerah mulai dari Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.

Menurut Dedi, selama ini dana hibah cenderung diberikan kepada yayasan yang memiliki akses politik kuat, sementara lembaga yang benar-benar membutuhkan justru tidak tersentuh.

Ia menegaskan bahwa pemberian hibah harus melalui proses yang transparan dan adil.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ma'ruf Amin Kritik Dedi Mulyadi soal Penghapusan Hibah Pesantren: Kesalahan Besar", Klik untuk baca: https://bandung.kompas.com/read/2025/08/14/143055878/maruf-amin-kritik-dedi-mulyadi-soal-penghapusan-hibah-pesantren-kesalahan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Stop Dana Hibah Keagamaan karena Temukan Yayasan Palsu", Klik untuk baca: https://bandung.kompas.com/read/2025/04/25/084820978/dedi-mulyadi-stop-dana-hibah-keagamaan-karena-temukan-yayasan-palsu.


Program: Tribunnews Update
Host: Agung Tri Laksono
Editor: Muhammad Taufiq Rahman Setyawan
Uploader: Bintang Nur Rahman
#dedimulyadi #marufamin #danahibah #pondokpesantren #jawabarat Receive SMS online on sms24.me

TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.

Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.

Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.

TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.

Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.

@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.

By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.

Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.

Look for new videos or channels and share them with your friends.

You can start using our bot from this video, subscribe now to Ma'ruf Amin Kritik Dedi Mulyadi karena Hapus Dana Hibah untuk Pesantren di Jabar: Kesalahan Besar

What is YouTube?

YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.