Israel Abaikan Seruan Donald Trump, IRGC Iran Umumkan Terbunuhnya Jenderal Komandan Pasukan Basij
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baruTRIBUN-VIDEO.COM - Pasukan khusus militer Iran, Garda Revolusi Iran (IRGC), Selasa (24/6/2025) mengumumkan terbunuhnya kepala keamanan informasi Pasukan Mobilisasi c, Mayor Jenderal Mohammad Taqi Yusefvand, akibat serangan Israel di Teheran kemarin, Senin.
Hal ini terjadi selama serangan rudal yang menargetkan beberapa lokasi di ibu kota, Teheran, kemarin.
Otoritas Iran mengaitkan serangan ini terkait dengan "rezim Zionis."
Kantor hubungan masyarakat IRGC di Provinsi Lorestan (Iran barat) mengumumkan kalau serangan rudal tersebut menyebabkan gugurnya Komandan Yousef Vand.
IRGC mencatat kalau upacara pemakaman akan diadakan pada Rabu pagi di Pemakaman Para Martir di kota Silsila di Provinsi Lorestan.
Perlu dicatat bahwa pasukan Basij merupakan salah satu sayap utama Korps Garda Revolusi Iran, dan memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dalam negeri dan melindungi fasilitas vital negara.
Dalam perkembangan situasi terbaru Selasa malam, Israel dilaporkan kembali melakukan serangan ke Teheran setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan gencatan senjata pada Selasa pagi
Israel kembali menyerang Iran setelah menuduh Iran melanggar gencatan senjata.
Serangan ini mengindikasikan kalau Israel mengabaikan peringatan dari Donald Trump yang mengumumkan di Truth Social yang melarang Israel menyerang Iran.
Sebelum serangan Israel tersebut, Trump mengklaim kalau Israel tidak akan melanjutkan serangan yang direncanakan terhadap Iran dan bahwa gencatan senjata antara kedua negara tetap berlaku.
Dalam postingannya, Trump menulis, "ISRAEL tidak akan menyerang Iran. Semua pesawat akan berbalik dan pulang, sambil melakukan 'Plane Wave' yang bersahabat ke Iran. Tidak akan ada yang terluka, Gencatan Senjata berlaku! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini! DONALD J. TRUMP, PRESIDEN AMERIKA SERIKAT."
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan konfrontasi militer baru antara kedua musuh bebuyutan di kawasan itu, menyusul dugaan pelanggaran gencatan senjata yang rapuh.
Kekhawatiran ini menjadi nyata setelah jet Israel kembali menyerang Teheran, Selasa malam.
Trump, yang sebelumnya mengaku sebagai penengah gencatan senjata, tampaknya memberi isyarat bahwa konflik langsung telah dihindari.
Dalam postingan terpisah yang lebih tegas, Trump menambahkan, "IRAN TIDAK AKAN PERNAH MEMBANGUN KEMBALI FASILITAS NUKLIR MEREKA!"
Donald Trump juga sempat menyampaikan teguran pedas pada Selasa, menuduh Iran dan 'Israel' melanggar perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya telah dinyatakan berlaku.
Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Trump menyampaikan kritiknya yang paling keras terhadap 'Israel', dengan menyatakan secara terus terang, "Saya benar-benar tidak senang dengan Israel."
Presiden, yang tampak frustrasi, menyatakan kekecewaannya terhadap kedua belah pihak karena gagal menegakkan gencatan senjata yang telah ia sebut-sebut beberapa jam sebelumnya.
"Kedua negara telah bertempur begitu lama dan begitu keras sehingga mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan, apakah Anda mengerti?" kata Trump kepada wartawan.
Dalam serangkaian pernyataan mendesak, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menekankan bahwa Israel dan para pendukungnya telah berharap untuk memicu ketidakpuasan yang meluas di kalangan rakyat Iran, tetapi rencana mereka telah gagal.
Pezeshkian menyatakan bahwa 'entitas Zionis' tidak mampu mencapai tujuannya dalam agresi terbarunya terhadap Iran.
Ia menekankan bahwa Iran akan menghormati perjanjian gencatan senjata apa pun dan tidak akan melanggar gencatan senjata kecuali Israel melakukannya terlebih dahulu.
Lebih lanjut, Presiden menegaskan kesiapan Teheran untuk berdialog, menekankan bahwa membela hak-hak rakyat Iran tetap menjadi prioritas utama di meja perundingan.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut dan berlanjutnya kekhawatiran atas eskalasi antara Iran dan Israel.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seruan Trump Dicueki Israel, IRGC Iran Umumkan Terbunuhnya Jenderal Komandan Pasukan Basij, https://www.tribunnews.com/internasional/2025/06/24/seruan-trump-dicueki-israel-irgc-iran-umumkan-terbunuhnya-jenderal-komandan-pasukan-basij?page=all.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Program: Tribunnews Update
Editor: Ni'amu Shoim Assari Alfani
Uploader:
#iran #irgc #israel #konfliktimurtengah Receive SMS online on sms24.me
TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.
Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.
Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.
TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.
Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.
@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.
By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.
Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.
Look for new videos or channels and share them with your friends.
You can start using our bot from this video, subscribe now to Israel Abaikan Seruan Donald Trump, IRGC Iran Umumkan Terbunuhnya Jenderal Komandan Pasukan Basij
What is YouTube?
YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.