Misteri Keberadaan Soekarno di Malam G30S/PKI saat Enam Jenderal Diculik, Pergi ke Rumah Istri Muda
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baruTRIBUN-VIDEO.COM - Peristiwa G30S/PKI menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah Indonesia.
Peristiwa itu terjadi di masa kepemimpinan Presiden Soekarno, sebelum akhirnya ia digantikan oleh Soeharto.
Tragedi berdarah yang menewaskan sejumlah perwira tinggi TNI Angkatan Darat tersebut hingga kini masih membekas dalam ingatan bangsa.
Setelah kejatuhan Soekarno, Soeharto pun naik ke tampuk kekuasaan dan memimpin Indonesia lebih dari tiga dekade lamanya.
Dalam peristiwa itu, enam jenderal TNI Angkatan Darat bersama beberapa orang lainnya menjadi korban. Mereka kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi.
Diketahui, para jenderal tersebut diculik lebih dulu pada malam hari sebelum akhirnya dibunuh.
Lantas, banyak yang bertanya: di mana Jenderal Soeharto saat peristiwa itu terjadi?
Sebagai salah satu perwira tinggi TNI, Soeharto diduga masuk dalam daftar target penculikan.
Namun, kenyataannya ia selamat dan tidak menjadi korban.
Pada akhir peristiwa G30S/PKI, Soeharto justru muncul sebagai sosok yang mengambil alih komando untuk mengatasi keadaan.
Perannya membuat dirinya dipandang sebagai pahlawan yang berhasil menyelesaikan krisis nasional tersebut.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana dengan posisi dan peran Presiden Soekarno di tengah peristiwa besar yang mengguncang bangsa ini?
Sebagai Presiden Indonesia pada saat itu, di mana Presiden Soekarno berada pada malam tragedi berdarah itu?
Dikutip dari TribunBatam.id, lokasi Presiden Soekarno pada malam tragedi G30S/PKI iti terungkap dalam buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno.
Dan ternyata pada malam itu, Bung Karno tengah begadang dan dia sama-sekali tidak tahu akan adanya penculikan para Jenderal TNI.
Pada malam itu, tanggal 29 September 1965, Bung Karno punya jadwal menghadiri acara Musyawarah Nasional Teknik (Munastek) di Istora Senayan, Jakarta.
Dan Munastek itu tersebut diprakarsai oleh pemimpin Angkatan Darat dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Beberapa orang yang juga hadir dalam acara itu adalah Brigjen Hartono Wirjodiprodjo yang kala itu menjabat sebagai Direktur Peralatan AD.
Lalu Menteri Pengairan Dasar saat itu, Ir PC Harjo Sudirdjo.
Brigjen Hartono lalu menjemput Bung Karno di Istana Merdeka dan mengawalnya ke lokasi acara.
Keberangkatan Bung Karno juga didampingi oleh pengawal pribadinya Kolonel Maulwi Saelan dan ajudannya Kolonel Bambang Widjanarko.
Bahkan Soekarno sempat melambaikan tangan kepada orang-orang yang ada di sana.
Terdengar juga teriakan “Merdeka”, “Hidup Bung Karno”, dan “Viva Pemimpin Besar Revolusi” dari para hadirin.
Acara Munastek itu sendiri selesai sekitar pukul 23.00 WIB dan Bung Karno
lantas kembali ke Istana Merdeka bersama pengawal pribadi dan ajudan.
Merasa tidak ada lagi tugas pengawalan, Maulwi kemudian melapor kepada Soekarno untuk pulang ke rumahnya.
Maulwi pun pulang ke rumahnya di Jalan Birah II No.81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekitar pukul 24.00 WIB.
Namun Maulwi tidak pernah tahu bahwa Bung Karno pergi secara diam-diam dari istana.
Bahkan dia hanya dikawal Kompol Mangil dan timnya yang berpakaian preman.
Ternyata Bung Karno sedang menuju rumah istri termudanya, Ratna Sari Dewi di Jalan Gatot Subroto.
Akan tetapi Ratna Sari Dewi rupanya tengah menghadiri malam resepsi di Hotel Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Irak di Jakarta.
Lantas Bung Karno pun menyusul ke Hotel Indonesia. Tapi dia tidak masuk.
Justru Bung Karno menunggu di parkiran hotel bersamaa Soeparto, sopir pribadi Presiden.
Lalu mereka menjemput Ratna Sari Dewi dengan dikawal anak buah Mangil, Ajun Inspektur II Sudiyo.
Setelah rombongan kembali ke rumah Ratna Sari Dewi.
Di saat yang sama, di timur Jakarta yang hanya berjarak sekitar 10 km dari rumah Ratna Sari Dewi, telah terjadi penculikan para Jenderal oleh PKI.
Presiden Soekarno sendiri baru mengetahui informasi pembantaian para jenderal itu pada keesokkan harinya, yaitu pada 1 Oktober 1965 jelang siang hari.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ratna Sari Dewi Jadi Saksi Kunci, Ternyata Soekarno Tak Sembunyi saat G30S/PKI, Ini Lokasinya, https://medan.tribunnews.com/2022/09/21/ratna-sari-dewi-jadi-saksi-kunci-ternyata-soekarno-tak-sembunyi-saat-g30spki-ini-lokasinya?page=all.
Host: Rima Anggi Pratiwi
Editor: dharma aji yudhaningrat
Uploader: Receive SMS online on sms24.me
TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.
Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.
Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.
TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.
Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.
@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.
By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.
Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.
Look for new videos or channels and share them with your friends.
You can start using our bot from this video, subscribe now to Misteri Keberadaan Soekarno di Malam G30S/PKI saat Enam Jenderal Diculik, Pergi ke Rumah Istri Muda
What is YouTube?
YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.