Penyebab Kematian Arya Daru Terungkap, Polisi Sebut Sidik Jari Almarhum Ada di Lakban
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baruTRIBUN-VIDEO.COM - Penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan akhirnya terungkap.
Berdasarkan sejumlah pemeriksaan mulai dari visum hingga digital forensik, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyimpulkan kasus kematian Arya Daru mengarah pada meninggal tanpa keterlibatan orang lain.
Dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/7), polisi menyebut kematian Arya Daru karena mati lemas.
Wira berujar, hingga saat ini belum ditemukan unsur pidana dalam kasus kematian Arya Daru.
Hasil visum menunjukkan bahwa Arya Daru mengalami gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas yang mengakibatkan mati lemas.
Wira menyebut tak ada ancaman fisik atau psikis terhadap Arya Daru.
Adapun sidik jari yang ditemukan di lakban yang melilit kepala Arya Daru dipastikan milik korban sendiri.
Dari hasil pemeriksaan TKP, tak ditemukan darah ataupun cairan sperma dari orang lain.
Berdasarkan hasil toksikologi yang diambil dari sejumlah organ dalam Arya Daru, tak terdeteksi senyawa toksin seperti pestisida, sianida, arsenik hingga narkoba.
Namun ditemukan kandungan parasetamol dan Chlorpheniramine (CTM).
Adapun CTM biasa digunakan untuk meredakan reaksi alergi.
Temuan kombinasi ini mengindikasikan bahwa Arya Daru sempat mengonsumsi obat sebelum meninggal dunia.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisa digital forensik, tak ditemukan gambar yang memiliki muatan kekerasan fisik.
Namun dari pemeriksaan, ada temuan yang mengindikasikan keinginan untuk bunuh diri.
Ada upaya dari Arya Daru untuk mengakses kesehatan mental secara online pada tahun 2013 dan terakhir pada 2021.
(TribunVideo.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polda Metro Jaya Belum Temukan Unsur Pidana Dalam Kasus Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2025/07/29/polda-metro-jaya-belum-temukan-unsur-pidana-dalam-kasus-kematian-diplomat-arya-daru-pangayunan.
Program: Live Tribunnews Update
Host: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rahmat Gilang Maulana
Uploader: Danang Risdinato Receive SMS online on sms24.me
TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.
Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.
Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.
TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.
Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.
@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.
By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.
Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.
Look for new videos or channels and share them with your friends.
You can start using our bot from this video, subscribe now to Penyebab Kematian Arya Daru Terungkap, Polisi Sebut Sidik Jari Almarhum Ada di Lakban
What is YouTube?
YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.
![[FULL] Prof Kikiek Soal Kesimpulan Penyelidikan Kematian Diplomat: Kerja Polisi Bagus | SAPA MALAM](https://img.youtube.com/vi/pz-ME1EGWuE/maxresdefault.jpg)
