Bantah Oplos Pertamax, Pertamina: Produk yang Dijual Sesuai Spek, Bukan Oplosan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Isu pengoplosan pertalite menjadi pertamax/milik PT Pertamina Patra Niaga jadi perbincangan hangat.

Komisi XII DPR RI menyoroti isu pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dalam kasus dugaan korupsi Pertamina.

DPR meminta Pertamina menjelaskan kepada masyarakat terkait dugaan pengoplosan tersebut.

Wakil Ketua Komisi XII DPR, Bambang Haryadi, menyatakan dalam rapat yang berlangsung dengan Pertamina membahas soal kasus korupsi minyak mentah.

Anggota Komisi XII DPR meminta klarifikasi dari Pertamina perihal dugaan pencampuran RON 90 dan 92.

PTH Dirut Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyatakan bahwa Patra Niaga tidak bisa mengubah RON.

Pertamina hanya memiliki fasilitas untuk mengubah warna dan penambahan zat aditif.

Mars Ega juga menyatakan Pertamina tidak memiliki skema dalam mengubah RON.

Diketahui bahwa BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, yakni Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92.

Sementara itu, Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, menyebutkan bahwa tindak pidana yang disidik oleh Kejagung soal tata kelola minyak mentah dan produk kilang itu terjadi di rentang waktu 2018 sampai 2023.

Kejagung menyatakan bahwa kasus yang disidik tidak terkait dengan dugaan pengoplosan BBM saat ini.

Menanggapi kasus dugaan korupsi di Pertamina, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, akan mengevaluasi lebih lanjut terkait tata kelola, hingga membenahi perizinan impor BBM.

Bahlil mengatakan ia menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan menghargai asas praduga tak bersalah terhadap kasus yang tengah diselidiki.

Selain itu, penyidik Kejaksaan Agung menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina.

Hingga kini, total ada 9 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga Kejagung Beberkan 2 Tersangka Baru Korupsi Pertamina Beli Ron 90 Pakai Harga Ron 92 di https://www.kompas.tv/regional/576762/kejagung-beberkan-2-tersangka-baru-korupsi-pertamina-beli-ron-90-pakai-harga-ron-92

#pertamina #pertamax

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/576766/bantah-oplos-pertamax-pertamina-produk-yang-dijual-sesuai-spek-bukan-oplosan Receive SMS online on sms24.me

TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.

Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.

Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.

TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.

Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.

@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.

By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.

Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.

Look for new videos or channels and share them with your friends.

You can start using our bot from this video, subscribe now to Bantah Oplos Pertamax, Pertamina: Produk yang Dijual Sesuai Spek, Bukan Oplosan

What is YouTube?

YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.