Respons PDIP soal Kasus Korupsi Mbak Ita hingga Sorotan Harta Kekayaan dengan Suami
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baruTRIBUN-VIDEO.COM - Penetapan tersangka terhadap Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita telah mendapat respons dari partainya, PDI Perjuangan.
Politisi PDIP Mohamad Guntur Romli saat dikonfirmasi pada Kamis (18/7/2024) menyatakan pihaknya menghormati proses hukum yang berjalan.
Meski begitu, Guntur mengingatkan KPK untuk tidak tebang pilih dalam menetapkan seseorang menjadi tersangka dugaan korupsi.
Guntur lantas menyinggung penggeledahan kantor mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 2022 silam terkait kasus suap Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua P. Simandjuntak.
Di sisi lain, Guntur mengatakan KPK terkesan kejar setoran jelang habisnya masa jabatan pimpinan lembaga antirasuah itu.
Bahkan Guntur menduga ada unsur politis di balik KPK lantaran sudah menjelang Pilkada.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Sistem Hukum, Ronny Talapessy dalam keterangan pada Rabu (17/7/2024) mengaku mendapat banyak pertanyaan mengenai langkah KPK menggeledah kantor Wali Kota Semarang.
Pertanyaan tersebut termasuk apakah langkah ini mengandung unsur politis atau tidak.
Ronny pun memilih menyerahkan penilaian pada masyarakat.
Dikatakan oleh Ronny bahwa KPK tentu saja mengatakan bahwa pengusutan kasus ini tak terkait dengan politik.
Ronny juga menyinggung Ketua KPK Nawawi Pomolango yang pernah mengatakan bahwa ada banyak masalah di KPK.
(TribunVideo.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wali Kota Semarang Mbak Ita Jadi Tersangka Korupsi, PDIP: KPK Jangan Terkesan Kejar Setoran, https://www.tribunnews.com/nasional/2024/07/18/wali-kota-semarang-mbak-ita-jadi-tersangka-korupsi-pdip-kpk-jangan-terkesan-kejar-setoran.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Petinggi PDIP usai Kadernya Wali Kota Semarang Tersangka hingga Kantor Digeledah KPK, https://www.tribunnews.com/nasional/2024/07/18/reaksi-petinggi-pdip-usai-kadernya-wali-kota-semarang-tersangka-hingga-kantor-digeledah-kpk?page=2.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Acos Abdul Qodir
Program: Viral News
Host: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor Video: Okwida Kris Imawan Indra Cahaya
Uploader: Dyah Ayu Ambarwati
#mbakita #walikotasemarang #kpk Receive SMS online on sms24.me
TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.
Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.
Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.
TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.
Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.
@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.
By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.
Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.
Look for new videos or channels and share them with your friends.
You can start using our bot from this video, subscribe now to Respons PDIP soal Kasus Korupsi Mbak Ita hingga Sorotan Harta Kekayaan dengan Suami
What is YouTube?
YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.
