Alasan Bareskrim Polri Tunda Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Dijadwalkan Ulang Pekan Depan

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Polri menunda pelaksanaan gelar perkara khusus terkait kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

Adapun gelar perkara yang seharusnya dilakukan pada Kamis (3/7) namun ditunda pada pekan depan.

Lantas, apa yang menjadi alasan gelar perkara khusus itu ditunda?

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan penundaan tersebut.

Hal itu disampaikan Trunoyudo kepada wartawan pada Kamis (3/7).

Ia mengatakan pelaksanaan gelar perkara khusus itu ditunda karena permintaan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Adapun TPUA sendiri meminta penjadwalan ulang sambil menunggu kejelasan pihak-pihak yang ingin mereka libatkan dalam gelar perkara khusus tersebut.

"Dalam hal ini, TPUA, tanggal 2 Juli kemarin 2025 itu membuat surat perihal permohonan nama-nama untuk dilibatkan dalam gelar perkara khusus yang memohon penjadwalan ulang gelar perkara khusus sampai mereka mendapatkan kepastian atas nama-nama yang dilibatkan dalam proses gelar perkara khusus dimaksud," kata Trunoyudo kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).

Adapun, undangan gelar perkara itu diketahui sudah dikirimkan pada akhir Juni 2025.

Trunoyudo menjelaskan, proses gelar perkara khusus itu dilakukan berdasarkan ketentuan internal yang berlaku di lingkungan Bareskrim Polri.

Namun, pada Selasa (2/7/2025), TPUA kembali menyampaikan surat kepada Polri.

Surat itu berisi permohonan agar nama-nama tertentu dapat dilibatkan dalam gelar perkara dan meminta penjadwalan ulang.

Polri pun merespons permohonan tersebut dengan menjadwal ulang gelar perkara pada 9 Juli 2025 mendatang.

Dengan begitu, pihak-pihak yang diminta oleh TPUA bisa dihadirkan, seperti Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Roy Suryo, dan Rismon Hasiholan.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Tunda Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi karena Permintaan TPUA", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/07/03/10495021/polri-tunda-gelar-perkara-khusus-kasus-ijazah-jokowi-karena-permintaan-tpua.

Program: Tribunnews Update
Host: Maria Nanda Ayu Saputri
Editor: Ni'amu Shoim Assari Alfani
Uploader: Bintang Nur Rahman
#alasan #polri #ijazahjokowi #jokowi Receive SMS online on sms24.me

TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.

Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.

Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.

TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.

Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.

@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.

By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.

Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.

Look for new videos or channels and share them with your friends.

You can start using our bot from this video, subscribe now to Alasan Bareskrim Polri Tunda Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Dijadwalkan Ulang Pekan Depan

What is YouTube?

YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.