Pedagang Makanan Sekitar Lapak Hewan Kurban di K.S Tubun Tetap Bertahan Meski Omzet Menurun
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baruTRIBUN-VIDEO.COM - Aktivitas penjualan hewan kurban musiman di wilayah K.S Tubun, Jakarta Pusat, menjelang Idul Adha tidak hanya berdampak pada pejalan kaki atau lalu lintas, tetapi juga dirasakan oleh pedagang makanan di sekitar lokasi.
Arif (26), seorang pedagang makanan yang telah berjualan di kawasan tersebut, mengaku sudah terbiasa berdampingan dengan para penjual hewan kurban setiap tahunnya.
"Sudah 10 tahun ada (jualan di sini), ya tiap tahunnya ada kayak gini," ujar Arif saat ditemui Tribun di lapaknya, pada Senin (2/6/2025).
Meski harus berbagi ruang dengan para pedagang kambing dan sapi, Arif mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan hal itu.
Ia memahami bahwa aktivitas tersebut hanya berlangsung musiman.
"Nggak, kita juga menghargai warga sini, karena itu setahun sekali. Nggak ada yang protes," ujarnya.
Namun dari sisi penjualan, Arif mengakui adanya penurunan pelanggan saat musim kurban tiba.
Bau menyengat dari hewan kurban menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya jumlah pembeli, terutama yang biasanya makan di tempat.
“Kalau turun (pelanggannya) sih pasti ada, karena faktor baunya. Kalau kambing kan kerasa banget. Kebanyakan sekarang bawa pulang, pada bungkus. Kalau yang makan di sini menurun, pembeli juga kurang lah,” jelasnya.
Ia memperkirakan penurunan omzet bisa mencapai 30 persen, tetapi tetap bersyukur masih bisa berjualan.
"Ya mungkin, 30 persen ya. Tapi ya nggak apa-apa, alhamdulillah masih bisa jualan aja gitu," katanya.
Selain berdampak pada jumlah pembeli, keberadaan lapak hewan kurban juga membuat sebagian pedagang makanan harus mengalah sementara.
Beberapa di antaranya bahkan terpaksa libur karena harus berbagi tempat.
“Ya, ada yang geser, ada yang diliburin dulu sementara. Soalnya emang setahun sekali, jadinya gantian lahan,” ujar Arif.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya sudah ada pemberitahuan resmi dari pihak RW dan kelurahan terkait hal tersebut.
“Dikasih tahu, semua pedagang dikasih tahu,” pungkasnya.
Program: Reguler
VO: Gabriela Irvine Dharma
Editor Video: Ridho Hendrikos
Uploader: - Receive SMS online on sms24.me
TubeReader video aggregator is a website that collects and organizes online videos from the YouTube source. Video aggregation is done for different purposes, and TubeReader take different approaches to achieve their purpose.
Our try to collect videos of high quality or interest for visitors to view; the collection may be made by editors or may be based on community votes.
Another method is to base the collection on those videos most viewed, either at the aggregator site or at various popular video hosting sites.
TubeReader site exists to allow users to collect their own sets of videos, for personal use as well as for browsing and viewing by others; TubeReader can develop online communities around video sharing.
Our site allow users to create a personalized video playlist, for personal use as well as for browsing and viewing by others.
@YouTubeReaderBot allows you to subscribe to Youtube channels.
By using @YouTubeReaderBot Bot you agree with YouTube Terms of Service.
Use the @YouTubeReaderBot telegram bot to be the first to be notified when new videos are released on your favorite channels.
Look for new videos or channels and share them with your friends.
You can start using our bot from this video, subscribe now to Pedagang Makanan Sekitar Lapak Hewan Kurban di K.S Tubun Tetap Bertahan Meski Omzet Menurun
What is YouTube?
YouTube is a free video sharing website that makes it easy to watch online videos. You can even create and upload your own videos to share with others. Originally created in 2005, YouTube is now one of the most popular sites on the Web, with visitors watching around 6 billion hours of video every month.